Kamis, 28 Agustus 2008

Ivy Ledbetter Lee: The Father of PR

Ivy Ledbetter Lee adalah anak seorang pendeta yang kemudian dijuluki Bapak PR modern. Ia berhasil mengembangkan PR yang oleh para cendekiawan kemudian dijadikan landasan untuk dimekarkan dan dijadikan objek studi ilmiah.

Kegiatannya di bidang PR dimulai pada tahun 1906, pada waktu industri batubara di Amerika mengalami kesulitan disebabkan oleh pemogokan kaum buruhnya. Pada waktu itu Lee adalah seorang wartawan surat kabar. Pemogokan kerja para buruh mengancam kelumpuhan industri batubara. Kemudian muncul gagasan Lee untuk menjadi mediator bagi pihak perusahaan dan kaum buruh demi keuntungan kedua belah pihak.

Gagasan ini ditawarkan kepada pimpinan industri batubara dengan syarat sebagai berikut:

1. Ia diberi kedudukan dalam manajemen puncak.

2. Ia diberi wewenang penuh untuk menyebarkan semua informasi aktual yang patut diketahui khalayak.

Syarat pertama yang diajukan merupakan sesuatu yang revolusioner pada masa itu, sebab orang-orang yang berprofesi publikasi dijauhkan sekali dari pucuk pimpinan industri-industri besar saat itu. Sayarat kedua merupakan hal yang unik karena bisa berbenturan dengan rahasia perusahaan.

Lamaran Ivy Lee kemudian diterima mengingat kaum buruh begitu kompak dan mengancam kelangsungan hidup industri di Amerika Serikat.

Sumber: Onong Uchjana Effendy.
Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis.
Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992

Tidak ada komentar: