Senin, 22 September 2008

Komunikasi dan Proses Public Relations 2

Komunikasi merupakan kegiatan diseminasi (penyebarluasan) informasi. Untuk menyebarluaskan informasi, maka ada tahapan-tahapan yang harus dilalui. Itu artinya program komunikasi tidak sekedar menyebarkan informasi, tetapi juga termasuk didalamnya tahapan pengumpulan (gathering) data dan informasi.

Tahapan yang lazim dilakukan dalam komunikasi adalah:

1. Pengumpulan data dan informasi

Data dan informasi dikumpulkan dari berbagai sumber. Bisa berupa data primer atau sekunder. Sumber informasi yang dipakai dapat berasal dari dinas pemerintah, lembaga swasta, media, publik, dlsb. Pada tahap ini, diperlukan sebuah bagian atau diivisi yang bekerja menjadi pengumpul atau bahkan periset informasi. Mengingat kerja komunikasi informasi itu 24 jam, maka memang idealnya ada team yang juga bertugas memonitor informasi dari berbagai sumber.

2. Pengolahan Data

Tahap ini, merupakan lanjutan dari tahap pengumpulan data (atau juga bisa dalam unit yang sama dengan bagian pengumpulan data); yang tugasnya melakukan pemilahan data dan informasi. Semua data dan informasi yang telah dikumpulkan dikelompokkan sesuai dengan kategori kebutuhan; kemudian disiapkan untuk bahan penyusunan produk informasi.

3. Produksi Pesan

Kegiatan ini berupa produksi informasi yang akan dikomsusikan kepada khalayak. Produk informasi, memerlukan pengemasan (packaging) dengan harapan informasi dapat diterima oleh khalayak secara efektif. Produk-produk dapat berupa: produk informasi cetak, audio, audiovisual, event (pameran, meeting, seminar, dlsb)

4. Penyebarluasan Informasi

Tahapan ini adalah tahap tindakan komunikasi, yang intinya adalah menyebarluaskan produk informasi sesuai dengan sasaran yang dituju.

Kerja komunikasi adalah kerja simultan, artinya satu tahapan dan tahapan lain, acapkali berlangsung bersama-sama (contoh tahap 1 dan 2, bisa digabung). Empat tahap di atas, harus dirancang dari awal sebelum kita melaksanakan kegiatan komunikasi informasi dalam konteks public relations. Perencanaan menjadi sesuatu yang penting dan amat vital. Tanpa perencanaan yang bagus, maka hasilnya tidak bisa maksimal.

Perencanaan komunikasi, menyangkut didalamnya tujuan yang dikehendaki dari penyebaran informasi (pesan), media yang bakal digunakan, dan sasaran yang dituju. Rangkaian kerja komunikasi memang memerlukan kecermatan dan perhitungan beberapa elemen dalam komunikasi. Itulah kenapa kita acapkali mengenal istilah segmentasi. Segmentasi artinya mengelompokkan sasaran yang hendak kita tuju dengan kriteria tertentu. Dengan mengenali karakter kelompok tersebut, kenmudian kita menyesuaikan cara menyampaikan dan bahasa yang kita pakai dalam berkomunikasi.

Komunikasi dan Proses Public Relations 1

Terminologi komunikasi pada dasarnya berasal dari akar kata bahasa Latin yakni Communico yang artinya membagi, dan Communis yang berarti membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih (Cherry dalam Stuart, 1983). Sebagai ilmu yang multi disiplin, maka definisi komunikasi telah banyak dibuat oleh para pakar dari berbagai disiplin ilmu. Menurut catatan Dance dan Larson dalam Miller (2005; 3) sampai tahun 1976 sudah ada lebih 126 definisi komunikasi.

Pada dasarnya definisi-definisi tersebut tidak terlepas dari subtansi komunikasi itu sendiri. Bahkan sebenarnya jika ditelusuri lebih jauh, maka kajian-kajian komunikasi pada awalnya lebih banyak tercatat dalam studi politik, terutama dalam kaitannya dengan komunikasi dan propaganda, pendapat umum, dan retorika (public speaking). Definisi pertama komunikasi yang dibuat oleh Aristoteles (385-322 s.m) dalam bukunya rethoric yakni ”siapa mengatakan apa kepada siapa”. Definisi Aristoteles ini kemudian mengilhami seorang ahli ilmu politik bernama Harold D. Lasswell pada tahun 1948, dengan mencoba membuat definisi komunikasi dengan menanyakan ”siapa mengatakan apa, melalui apa, kepada siapa dan apa akibatnya”.

Definisi yang dibuat oleh Aristoteles maupun yang dibuat oleh Lasswell belum bisa dikatakan sebuah definisi komunikasi, melainkan baru sebuah formula untuk menganalisis apakah penyampaian pendapat atau pikiran seseorang sudah memenuhi syarat untuk dikatakan sebagai proses komunikasi. Meski banyak yang keberatan apabila kedua konsep yang dikemukakan Aristoteles dan Lasswell dikatakan definisi, namun dalam kenyataannya pikiran kedua tokoh ini telah banyak digunakan dalam praktek-praktek komunikasi.

Hovland, Janis dan Kelly juga membuat definisi bahwa ”Communication is the process by which an individual (the communicator) transmits stimuli (usually verbal) to modify the behavior of other individuals (the audience).”

Definisi ini agak mirip dengan definisi yang dibuat oleh para sarjana komunikasi yang mengkhususkan diri pada studi komunikasi antarmanusia (human communication) bahwa “ Komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatu lingkungannya dengan (1) membangun hubungan antar sesama manusia (2) melalui pertukaran informasi (3) untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain, (4) serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu”.

Perspektif Komunikasi Public Relations 2

Perspektif Komunikasi atas Public Relations

Humas, atau diistilahkan dengan public relations (PR), adalah cabang utama dari kajian ilmu komunikasi. Keterampilan berkomunikasi merupakan faktor pokok yang terus dikembangkan, baik secara akademik maupun dalam kegiatan operasional.

Dalam konteks ilmu komunikasi, public relations sebagai metode komunikasi dan teknik komunikasi termasuk dalam kajian komunikasi manajemen yang sering juga disebut sebagai komunikasi organisasi. Secara nyata, public relations memang penunjang manajemen suatu organisasi untuk mengerahkan manusia-manusia yang terlibat, menuju sasaran dan tujuan yang akan dicapai. Dan kegiatan menunjang manajemen itu dilakukan dengan komunikasi.

Ciri dan Fungsi Public Relations

Pemahaman dasar:

ciri adalah tanda yang khas untuk mengenal dan mengetahui.

fungsi menunjukkan suatu tahap pekerjaan yang jelas yang dapat dibedakan, bahkan kalau perlu dibedakan dengan tahap pekerjaan lain.

Fungsi Public Relations:

- Public Relations adalah kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi yang berlangsung dua arah secara timbal balik

- Public Relations merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan manajemen suatu organisasi

- Publik yang menjadi sasaran kegiatan public relations adalah publik eksternal dan internal

- Operasionalisasi public relations adalah membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publik dan mencegah terjadinya rintangan psikologi baik yang timbul dari pihak organisasi maupun dari pihak publik

Ciri Public Relations:

  1. Proses berlangsung dua arah (two way traffic resiprocal communications) yang berarti jalur pertama menyangkut penyebaran informasi dari manajemen kepada publik dan jalur kedua penyampaian tanggapan atau opini publik kepada manajemen.

Konsekuensi:

o Manajer harus selalu mengkaji apakah informasi yang disebarkan kepada publik diterima, dimengerti, dilaksanakan atau tidak?

o Evaluasi atas kegiatan yang dilakukan harus selalu dilakukan. Apakah sajakah faktor pendorong dan penghambatnya?

  1. Fungsi PR melekat pada manajemen, artinya setiap proses dalam manajemen PR tak bisa dilepaskan. Secara teori manajemen mencakup dalam proses POAC (Planning, Organizing, Actuating dan Controlling). Tetapi dalam keterkaitan yang di-manage yakni 6 M, (Men, Materials, Machines, Methods, Money, dan Market); PR lebih banyak terkait dengan manusia. Karena kegiatan komunikasi akan lebih bajyak terkait dengan manusia yang berada dalam organisasi dan yang berada di luar organisasi.
  2. Sasaran kegaitannya adalah publik eksternal dan internal.
  3. Ciri secara operasional terkait dengan kegiatan membina hubungan yang harmonis kepada publik dan kedua mencegah terjadinya rintangan psikologis pada pihak publik. Beberapa sifat hubungan yang terkait misalnya, suasana menyenangkan (favorable), toleransi, saling pengertian, saling mempercayai, saling menghargai, dan citra baik.

Public Relations sebagai sebuah profesi adalah orang yang bertanggung jawab untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi.

Seorang humas selanjutnya diharapkan untuk membuat program-program dalam mengambil tindakan secara sengaja dan terencana dalam upaya-upayanya mempertahankan, menciptakan, dan memelihara pengertian bersama antara organisasi dan masyarakatnya.

Perspektif Komunikasi Public Relations 1

Dimensi-dimensi Hubungan Masyarakat

Istilah hubungan masyarakat sebagai terjemahan dari public relations secara terminologis kurang tepat. Sama halnya dengan pengertian public opinion sebagai pendapat umum (Effendy, 2006: 16). Akan tetapi karena sudah jamak digunakan akhirnya sudah menjadi kelaziman.

Hal yang kurang tepat adalah penerjemahan istilah public menjadi masyarakat. Istilah masyarakat atau society merujuk pada hal yang umum. Padahal public dalam konteks public relations harus dikaitkan dengan faktor kepentingan yang sama, common interest. Publik sebagai sasaran kegiatan public relations bukanlah seluruh manusia yang menghuni kawasan tertentu.

Dalam membahas pengertian tentang publik, Effendy (2006) membedakan antara publik dalam kontkes geografis dan psikologis. Secara geografis, publik adalah orang-orang yang berkumpul bersama-sama di suatu tempat, baik tempat itu merupakan daerah seluas wilayah negara, provinsi, kota, kecamatan ataupun desa. Secara psikologis, publik adalah sejumlah orang yang sama tanpa ada sangkut paut dengan tempat mereka berada.

“A public is simply a collective naoun for a group – a group individuals tied together by some bound of interest – and sharing a sense of togetherness”

(Cutlip, Scott M., Allen Center, Glen M. Broom. 1997. Effective Public Relations, New York: Prentice Hall)

Public Relations seringkali dipahami pula sebagai teknik dan metode. Dalam konteks teknik (technikos = Yunani: keterampilan), public relations lebih dipahami sebagai cara-cara disertasi dengan seni berkomunikasi. Sementara untuk metode, (methodos= Yunani: rangkaian yang sistematis dan yang merujuk pada tata cara yang sudah dibina berdasarkan rencana yang pasti, mapan, logis dan sistematis.

Senin, 15 September 2008

Sikap (Attitudes)

Predisposisi (kecenderungan) berpikir dengan cara tertentu terhadap suatu topik

Didasarkan pada sejumlah karakteristik:

Personal

Budaya

Pendidikan

Keluarga

Agama/Keyakinan

Kelas sosial

Ras

Mengubah Sikap (Motivasi)

Hierarki kebutuhan Abraham Maslow:

Kebutuhan fisiologis

Kebutuhan akan rasa aman

Kebutuhan akan cinta kasih

Kebutuhan akan penghargaan

Kebutuhan akan aktualisasi diri

Komunikasi Persuasi

Persuasio (Latin): hal membujuk, hal mengajak, atau meyakinkan

Persuasi: suatu proses komunikasi antarpersona dimana komunikator berupaya dengan menggunakan lambang-lambang untuk mempengaruhi kognisi penerima, jadi secara sengaja mengubah sikap atau kegiatan seperti yang diinginkan komunikator (Kenneth E. Andersen)

Komunikasi persuasif: agar bersifat persuasif suatu situasi komunikasi harus mengandung upaya yang dilakukan oleh seseorang dengan sadar untuk mengubah perilaku orang lain atau sekelompok orang lain dengan menyampaikan beberapa pesan (Edwin P. Bettinghause)

Efek persuasi dapat dilihat selalu dari asalnya, yaitu dari perubahan sikap yang menuju perubahan opini, perubahan persepsi, perubahan perasaan, dan perubahan tindakan (Carl I. Hovland & I. Janis)

4 Faktor sentral komunikasi persuasi ditinjau dari komponen komunikan:

Komunikator

Pesan

Media

Situasi

Cara Melakukan Persuasi

Fakta

Emosi

Personalisasi

Menarik untuk “Saya”

(Fraser P. Seitel)

Pendengar yang baik (Listen to them: Hillary Clinton)

Sesuai dengan pengalaman khalayak

Memperhatikan khalayak (Paying attention)

(Saul Alinsky)

Sesuai dengan keyakinan

Sesuai dengan harapan (ekspektasi)

Opini Publik

1781 istilah opini publik muncul dalam Oxford Dictionary

Pengertian pada masa itu (abad 18-19): perbedaan publik umum dan yang bersifat pribadi

Opini (Cutlip & Center): pengekspresian suatu sikap mengenai persoalan yang mengandung pertentangan

Publik: sekelompok orang yang bersama-sama dipengaruhi oleh suatu kegiatan atau gagasan khusus (John Dewey)

Kumpulan dari sejumlah pendapat individu atas sebuah isu yang mempengaruhi sekelompok orang (Fraser P. Seitel)

Kumpulan pandangan-pandangan individu terhadap beberapa isu

Pengekspresian sikap mengenai persoalan masyarakat (Marian D. Irish & James D. Prothro)

Jenis-Jenis Opini

Opini individual: pendapat seseorang secara perseorangan mengenai sesuatu yang terjadi di masyarakat

Opini pribadi: pendapat asli seseorang mengenai suatu masalah sosial

Opini kelompok: pendapat sekelompok mengenai masalah sosial yang menyangkut kepentingan banyak orangOpini mayoritas: pendapat orang-orang terbanyak

Opini minoritas:

Opini massa: kelanjutan dari opini publik

Opini umum (general opinion): pendapat yang sama dari semua orang dalam suatu masyarakat mengenai masalah yang menyangkut kepentingan umum

Kamis, 04 September 2008

Tujuan Sentral Komunikasi

To secure understanding (memastikan pemahaman)

To establish acceptance (membina penerimaan)

To motivate action (memotivasi kegiatan)

(R. Wayne Pace, Brent D. Peterson, M. Dallas Burnett)

Seven Pillars of Communication Strategy (Lawrence D. Brennan)

Adaptation of the communication process (adaptasi proses komunikasi)

Thought (pikiran)

Language control (penguasaan bahasa)

Clearness (Kejelasan)

Persuasiveness (daya persuasi)

Completeness (kelengkapan)

Goodwill (itikad baik)

Brennan menyebut ketujuh pilar ini sebagai the essentials of new communication

Ramuan Esensial Itikad Baik

Attitude of helpful service (sikap pelayanan bantuan)

Courtessy (kesopansantunan)

Optimism

Progresiveness

Tact (kebijaksanaan)

Honesty

Sincerity

Fairness

Friendliness

Humanity

2 Pengertian Komunikasi

Paradigmatik

Yaitu komunikasi komunikasi yang berlangsung menurut suatu pola dan mempunyai tujuan tertentu

Contoh: ceramah, kuliah, diplomasi, negosiasi

Nirparadigmatik

Yaitu komunikasi yang tidak berdasarkan pola dan tidak mengandung tujuan tertentu. Terjadinya komunikasi nirparadigmatik semata-mata karena konsekuensi dari hubungan sosial.

Contoh: pembicaraan antara dua orang yang tidak saling kenal di stasiun kereta api.

Komunikasi yang menjadi objek studi ilmu komunikasi adalah komunikasi paradigmatik

Peran Komunikasi dalam PR

Komunikasi merupakan sentral

Dalam setiap proses komunikasi, hubungan kemanusiaan merupakan proses yang menyangkut kepribadian, sikap, dan tingkah laku yang terjadi pada orang-orang yang terlibat

PR dalam fungsinya melaksanakan komunikasi persuasif dua arah di semua bidang kegiatan dengan maksud memberi motivasi kerja, bertanggung jawab, dan produktif

Komunikasi timbal balik dalam PR merupakan proses integrasi antarmanusia yang bersifat manusiawi, bukan hanya hubungan antarmanusia (human relations) saja.

Human relations di sini bersifat action oriented, yang menuju perasaan lahir batin

5 Komponen Komunikasi

Sumber (komunikator)

Pesan

Saluran

Komunikan (publik)

Efek

Who says What in Which Channel to Whom with what Effect (Harold D. Laswell)

PR & Komunikasi

Fungsi dan kegiatan PR berpusat pada komunikasi

Komunikasi berarti menciptakan persamaan pengertian mengenai informasi, ide, pemikiran, dan sikap kita terhadap orang lain.

Komunikasi berasal dari bahasa Latin Communicatio, yang berarti pemberitahuan.

Communicatio bersumber dari kata communis, yang berarti sama.

Communis berarti sama arti atau sama makna.

Carl I. Hovland = Pelopor ilmu komunikasi.

Proses di mana seseorang (komunikator) menyampaikan perangsang (biasanya lambang bahasa) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikan): Carl I. Hovland

Komunikasi untuk mengubah perilaku itulah yang dijadikan objek studi ilmu komunikasi (Hovland)

Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, dan ketrampilan (Bernard Berelson & Garry A. Steiner)

Perubahan Sikap (Attitude)

Kognitif

Pengetahuan/persepsi

Afektif

Perasaan/emosional

Konatif (behavioural)

Kegiatan mental/perilaku

2 Aspek PR yang melekat & hakiki:

Sasaran PR adalah publik eksternal dan internal

Kegiatan PR adalah komunikasi 2 arah atau timbal balik

Bentuk PR yang paling ideal adalah komunikasi tatap muka (Anne van der Meiden)

Semakin banyak relasi semakin sukses sebuah PR

Hakiki dari komunikasi adalah understanding atau memahami

Persyaratan mental PR: kejujuran, integritas, dan loyalitas

Definisi PR

Frank Jefkins: Penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan akan muncul suatu dampak, yakni berupa perubahan yang positif.

Scot M. Cutlip, Allen H. Center, Glen M. Broom: Public Relations is the management function that establishes and maintains mutually beneficial relationships between an organization and the publics on whom its success or failure depends.

Onong Uchjana Effendy: Hubungan Masayarakat adalah komunikasi dua arah antara organisasi dengan publik secara timbal balik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen dengan meningkatkan pembinaan kerjasama dan pemenuhan kepentingan bersama.

The International Public Relations Association: Public Relations is a management function, of a continuing and planned character, through which public and private organizations and institutions seek to win and retain the understanding, sympathy, and support of those with whom they are or may be concerned – by evaluating public opinion about themselves, in order to correlate, as far as possible, their own policies and procedures, to achieve by planned and widespread information more productive co-cooperation and more efficient fulfilment of their common interest.

Rex F. Harlow (definisi kerja resmi IPRA): Public Relations is a distinctive management function which helps establish and maintain mutual lines of communication, understanding, acceptance, and cooperation between an organization and its publics; involves the management of problems or issues; helps management to keep informed on and responsive to public opinion; defines and emphasizes the responsibility of management to serve the public interest; helps management keep abreast of and effectively utilize change, serving as an early warning system to help anticipate trends; and uses research and sound and ethical communication techniques as its principal tools.

Philip Kotler: masyarakat (publik) adalah setiap kelompok yang memiliki kepentingan aktual dan potensial atau yang memiliki pengaruh terhadap kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuannya.

PR melibatkan berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan/atau menjaga citra perusahaan atau tiap produknya.

PR Time Line (Straubhaar & La Rose, 2002:350)

49 BC Julius Caesar promotes himself in Caesar’s Gallic Wars

1600 Catholic church’s Congregation de Propaganda Fide established

1792 French establish first propaganda ministry

1871 P.T Barnum’s Greatest Show on Earth formed

1900 Publicity Bureau of Boston established

1904 Ivy Lee becomes PR counselor

1913 Ludlow Massacre establishes value of corporate PR

1920 The press release is invented

1923 Crystalizing Public Opinion, first book on public relations published

1929 Bernays stages Torches of Freedom march to promote smoking

1948 PRSA founded

PRSA Code of Ethics adopted

Exxon Valdez crisis becomes PR nightmare

PRSA Code of Ethics revised as unenforceable inspirational guidelines

Asal Mula PR Modern

Penemuan mesin cetak oleh Johann Gutenberg (abad ke-15) mengakibatkan percetakan buku dan majalah secara massal

Muncul ledakan opini publik pada masa itu

Tokoh-tokoh pendiri Amerika menjadi sangat terkenal berkat peran PR

PR di Amerika berkembang menjadi sebuah bisnis dan profesi.

Jumat, 29 Agustus 2008

Sejarah PR

Pertemuan antara Cleopatra dengan Marcus Antonius tahun 49 SM

Zaman Romawi: Vox Populi, Vox Dei

1800 SM di Mesopotamia disebarkan surat selebaran kepada para petani tentang cara menuai tanaman yang baik

Thomas Jefferson, presiden ketiga Amerika, orang pertama menggunakan istilah PR tahun 1807

PR sama tuanya dengan peradaban manusia

Di Eropa dan Amerika pihak pertama yang mulai menerapkan teknik-teknik PR adalah pemerintah

1809 Departemen Keuangan Kerajaan Inggris menunjuk seorang juru bicara resmi

1854 Dinas Pos Kerajaan Inggris menyatakan perlunya penjelasan secara luas atas pelayanan yang dilakukannya kepada masyarakat

1912 Pemerintah Inggris melalui Bendahara Negara, Llyod George, membentuk tim yang khusus bertugas memberi penjelasan perihal rancangan pensiun bagi kaum lanjut usia

1926-1933 Sir Stephen Tallents atas nama Dewan Pemasaran Kerajaan Inggris menyediakan 1 juta poundsterling untuk kegiatan kehumasan

1948 Institute of Public Relations berdiri di Inggris. Sir Stephen Tallents menjadi presiden pertama

1948 Public Relations Society of America (PRSA) berdiri di Amerika

Ivy Ledbetter Lee membentuk biro konsultasi humas yang pertama

Ivy Ledbetter Lee: The Father of PR

Edward L. Bernays. Keponakan Sigmund Freud. Lahir di Vienna pada November 22, 1891 dan meninggal di rumahnya di Cambridge, Massachusetts pada Maret 9, 1995 pada usia 103 tahun.

Ketika Bernays berumur satu tahun keluarganya pindah dari Vienna ke New York City. Sebagian besar hidupnya dijalani di NY.

Ia bertanggung jawab membiayai penerjemahan karya-karya Freud ke dalam Bahasa Inggris.

Selama PD I ia bekerja pada Committee on Public Information, yang menjadi mesin propaganda yang diketuai oleh Woodrow Wilson.

Bernays menerapkan psikologi (psikoanalisa) dan ilmu-ilmu sosial lainnya dalam mendesain program kampanye PR

Usaha-usaha PR Bernays berhasil mempopulerkan psikoanalisa Freud di Amerika

Bernays memaksimalkan kekuatan opini publik dalam PR

Mengarang buku Crystalizing Public Opinion

Bernays mencitrakan dirinya sebagai “PR Counsel”

Salah Pengertian tentang PR

Hubungan Masyarakat sebagai terjemahan dari PR tidaklah tepat

Pengertian masyarakat berbeda jauh artinya dengan publik

PR berbeda dari periklanan karena periklanan penekanannya pada penjualan sedangkan PR menekankan pada pemberian informasi, pendidikan, dan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan

PR bukanlah pemasaran karena pemasaran adalah salah satu fungsi utama dari kegiatan bisnis sedangkan PR memiliki hubungan kuat dengan fungsi-fungsi finansial dan produksi.

PR tidak sama dengan promosi penjualan sekalipun upaya promosi penjualan memang mengandung aspek-aspek kehumasan

PR berbeda dari propaganda. Tugas untuk merebut kepercayaan melalui propaganda lebih sulit dilakukan karena topik-topiknya amat dekat dengan kecurigaan atau paling tidak perselisiha pendapat.

PR berbeda dengan publisitas. Publisitas adalah sesuatu yang bisa dicari atau direkayasa, karena secara definitif publisitas merupakan hasil, akibat atau dampak dari diumumkannya suatu informasi.

Pengertian PR

PR memiliki 2 pengertian:

Technique of communication

Methode of communication

Teknik (Yunani: technikos) berarti ketrampilan

PR sebagai teknik komunikasi menggunakan cara-cara yang disertai seni-seni komunikasi tertentu

PR sebagai teknik komunikasi biasanya dilakukan oleh pimpinan organisasi

Biasanya sebuah organisasi tidak memiliki departemen PR sehingga kegiatan PR dilakukan sendiri oleh pimpinan organisasi

Unsur-Unsur PR

Citra baik (good image)

Itikad baik (goodwill)

Saling pengertian (mutual understanding)

Saling mempercayai (mutual confidence)

Saling menghargai (mutual appreciation)

Toleransi (tolerance)

Kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi yang berlangsung dua arah secara timbal balik

Penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh manajemen suatu organisasi

Publik sasaran PR adalah publik ekstern dan intern

Operasionalisasi PR adalah membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publik dan mencegah terjadinya rintangan psikologis, baik yang timbul dari pihak organisasi maupun dari pihak publik.

Makna publik dalam PR dikaitkan dengan faktor “kepentingan yang sama” (common interest)

2 aspek pengertian publik:

Geografis

Psikologis

“A public is simply a collective noun for a group – a group of individuals tied together by some common bound of interest – and sharing a sense of togetherness” (Scott M. Cutlip & Allen H. Center)

Kamis, 28 Agustus 2008

Ruang Lingkup PR 2

PR Perusahaan

Fungsi:

Upaya mempengaruhi opini publik dengan komunikasi dua arah timbal balik.

Eksekutif PR memiliki posisi puncak dalam manajemen.

PR perusahaan banyak bergiat pada pemenuhan kebutuhan yang bersifat sosial dan rohaniah sebagai landasan untuk kebutuhan berprestasi.

Unsur-unsur manajemen ada 6 (Six M): Men, Materials, Machines, Methods, Money, and Markets.

Jenis-Jenis Pelayanan Dasar

Nasihat (Advise and Counsel)

Pelayanan komunikasi (Communications Service)

Pengkajian PR (PR Research)

Promosi PR (PR Promotion)

(Charles H. Prout)

PR Internasional

Mulai terkonsepsikan tahun 1950.

Kegiatan utama sebagai sarana pemasaran di negara-negara di benua Eropa yang baru bangkit dari reruntuhan perang, di negara-negara Amerika Latin dan negara-negara berkembang.

Dioperasikan oleh perushaan-perusahaan besar yang menitikberatkan publisitas produksi.

Philip Lesley: “Informasi dan persuasi merupakan fungsi utama dari kegiatan Inggris, Jerman Barat, Amerika, dan pemerintah lainnya di banyak negara”.

Syarat-syarat PR Internasional berkembang pesat adalah:

Pemerintahan yang mapan dan demokratis.

Sistem politik dan ekonomi yang memungkinkan dikembangkannya perusahaan pribadi dan digalakannya persaingan di segala lapangan yang menuntut kerja keras.

Media yang besar dan merdeka, yang memperoleh pengawasan pemerintah secara minimal.

(John W. Hill)

Ruang Lingkup PR 1

Pengantar

Ruang Lingkup PR diklasifikasikan menurut jenis organisasi:

PR Pemerintahan:

PR pemerintahan pusat (central government)

PR pemerintahan daerah (local government)

PR Perusahaan

PR Internasional

PR Pemerintahan Pusat

Tugas utama:

Menyebarkan informasi secara teratur mengenai kebijaksanaan, perencanaan, dan hasil yang telah dicapai.

Menerangkan dan mendidik publik mengenai perundang-undangan, peraturan-peraturan, dan hal-hal yang bersangkutan dengan kehidupan rakyat sehari-hari

Tugas tambahan:

Menasihati pimpinan departemen dalam hubungannya dengan reaksi atau tanggapan publik terhadap kebijaksanaan yang dijalankan.

(Sam Black)

Empat Bagian Pelengkap PR

Press office

Menyediakan bahan berita bagi media massa.

Mengatur jumpa pers, wisata pers, dan mengelola siaran pers mulai dari penyusunan sampai penyebaran.

Broadcasting section

Publicity section

Mengelola film, poster, selebaran, periklanan, dan kegiatan publikasi lainnya.

Intelligence section

Mengumpulkan informasi dari publik mengenai kegiatan departemen.

Membangun dan menyelidiki opini publik.

PR Pemerintahan Daerah

4 Tujuan Utama:

To keep citizens informed of the council’s policy and its day-by-day activities.

To give them an opportunity of expressing views on important new projects before final decisions are taken by the council.

To enlighten citizens on the way in which the systems of local government works and to inform them of their rights and responsibilities.

To promote a sense of civic pride.

Ivy Ledbetter Lee: The Father of PR

Ivy Ledbetter Lee adalah anak seorang pendeta yang kemudian dijuluki Bapak PR modern. Ia berhasil mengembangkan PR yang oleh para cendekiawan kemudian dijadikan landasan untuk dimekarkan dan dijadikan objek studi ilmiah.

Kegiatannya di bidang PR dimulai pada tahun 1906, pada waktu industri batubara di Amerika mengalami kesulitan disebabkan oleh pemogokan kaum buruhnya. Pada waktu itu Lee adalah seorang wartawan surat kabar. Pemogokan kerja para buruh mengancam kelumpuhan industri batubara. Kemudian muncul gagasan Lee untuk menjadi mediator bagi pihak perusahaan dan kaum buruh demi keuntungan kedua belah pihak.

Gagasan ini ditawarkan kepada pimpinan industri batubara dengan syarat sebagai berikut:

1. Ia diberi kedudukan dalam manajemen puncak.

2. Ia diberi wewenang penuh untuk menyebarkan semua informasi aktual yang patut diketahui khalayak.

Syarat pertama yang diajukan merupakan sesuatu yang revolusioner pada masa itu, sebab orang-orang yang berprofesi publikasi dijauhkan sekali dari pucuk pimpinan industri-industri besar saat itu. Sayarat kedua merupakan hal yang unik karena bisa berbenturan dengan rahasia perusahaan.

Lamaran Ivy Lee kemudian diterima mengingat kaum buruh begitu kompak dan mengancam kelangsungan hidup industri di Amerika Serikat.

Sumber: Onong Uchjana Effendy.
Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis.
Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992

Declaration of Principles

Ketika Ivy Ledbetter Lee mulai menggarap pekerjaannya di industri batubara ia mengeluarkan Declaration of Principles, yang pada hakekatnya menyatakan bahwa khalayak tidak dapat diabaikan oleh manajemen industri dan dianggap bodoh oleh pers.

Dalam Declaration of Principles yang disebarkan kepada pers itu, Lee menegaskan bahwa di kantornya tidak terdapat hal-hal yang bersifat rahasia; segalanya bersifat terbuka. “Tujuan kami adalah menyajikan berita. Kantor kami bukan biro iklan. Siapa saja yang memerlukan informasi yang lengkap, akan kami layani dengan segala senang hati”.

Apa yang dilakukan Ivy Lee itu bagi orang-orang Amerika yang hidup di masa kini adalah soal biasa, akan tetapi bagi mereka yang hidup di awal abad ke-20 merupakan hal yang sensasional. Dengan sikap yang disertai cara yang jujur , Ivy Lee telah menyingkapkan rahasia yang menyelimuti perusahaan-perusahaan besar dalam hubungannya dengan masyarakat. Lee telah berhasil menciptakan gagasan baru bagi penanggulangan pemogokan kerja di pabrik-pabrik besar dan gagasan baru untuk pembinaan hubungan dengan pers.

Ivy Lee kemudian mendapat tawaran dari The Pensylvania Railroad Company untuk mengatasi kesulitan sehubungan dengan terjadinya suatu kecelakaan pada jaringan utama perusahaan kereta api tersebut. Lee meminta kepada pimpinan perusahaan tersebut untuk mengubah tata cara yang sifatnya “tradisional”, yakni menutup-nutupi segala sesuatu, menjadi tata cara yang sifatnya terbuka untuk diketahui masyarakat. Kendati permintaan itu mengejutkan pihak pimpinan perusahaan - karena tidak pernah terjadi sebelumnya - namun, setelah dirundingkan akhirnya diterima juga.

Keberhasilan Ivy Lee itulah yang menyebabkan ia diakui oleh para ahli sebagai Bapak PR, sebagai pemrakarsa, perintis, pelaksana, dan pembina PR. Lee menjadi orang pertama yang menggunakan istilah publicity dan advertising sebagai kegiatan dalam ruang lingkup PR.

Sumber: Onong Uchjana Effendy.
Hubungan Masyarakat: Suatu Studi Komunikologis.
Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992