Terminologi komunikasi pada dasarnya berasal dari akar kata bahasa Latin yakni Communico yang artinya membagi, dan Communis yang berarti membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih (Cherry dalam Stuart, 1983). Sebagai ilmu yang multi disiplin, maka definisi komunikasi telah banyak dibuat oleh para pakar dari berbagai disiplin ilmu. Menurut catatan Dance dan Larson dalam Miller (2005; 3) sampai tahun 1976 sudah ada lebih 126 definisi komunikasi.
Definisi yang dibuat oleh Aristoteles maupun yang dibuat oleh Lasswell belum bisa dikatakan sebuah definisi komunikasi, melainkan baru sebuah formula untuk menganalisis apakah penyampaian pendapat atau pikiran seseorang sudah memenuhi syarat untuk dikatakan sebagai proses komunikasi. Meski banyak yang keberatan apabila kedua konsep yang dikemukakan Aristoteles dan Lasswell dikatakan definisi, namun dalam kenyataannya pikiran kedua tokoh ini telah banyak digunakan dalam praktek-praktek komunikasi.
Hovland, Janis dan Kelly juga membuat definisi bahwa ”Communication is the process by which an individual (the communicator) transmits stimuli (usually verbal) to modify the behavior of other individuals (the audience).”
Definisi ini agak mirip dengan definisi yang dibuat oleh para sarjana komunikasi yang mengkhususkan diri pada studi komunikasi antarmanusia (human communication) bahwa “ Komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatu lingkungannya dengan (1) membangun hubungan antar sesama manusia (2) melalui pertukaran informasi (3) untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain, (4) serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar